Lazis Khoiru Ummah

Bagaimana Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan yang Benar? Begini Ulasannya!

Puasa yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan merupakan puasa yang wajib dilakukan oleh seluruh umat muslim. Namun terkadang ada beberapa orang yang berhalangan atau tidak bisa melaksanakan puasa Ramadhan tersebut. Bagi yang berhalangan, wajib menggantinya sesuai dengan tata cara puasa qadha Ramadhan. 

Hutang puasa selama bulan Ramadhan bisa diganti dengan cara mengqadha puasa. Lantas sebenarnya bagaimana tata cara yang baik dan benar untuk melaksanakan puasa qadha? Bagaimana niat untuk melakukan jenis puasa tersebut? Agar lebih paham, Anda bisa menyimak beberapa penjelasannya berikut ini. 

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Bacaan niat puasa qadha, Sumber: Bacaan niat puasa qadha, Sumber: detik.com
Bacaan niat puasa qadha, Sumber: Bacaan niat puasa qadha, Sumber: detik.com

Sebelum mencari tahu bagaimana tata cara puasa qadha Ramadhan, penting bagi Anda untuk mengetahui niatnya terlebih dahulu. Ketika hendak mengganti hutang puasa selama bulan Ramadhan, ada baiknya Anda turut mengucapkan niat puasa qadha. Orang yang hendak melaksanakan puasa qadha juga wajib melafalkan niat puasa. 

Bacaan niat untuk puasa qadha Ramadhan adalah “nawaitu sauma ghadin an syahri ramadhana lillahi ta’ala”. Artinya “Aku niat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan besok hari karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala”. Saat membaca niat puasa ucapkan dalam hati beserta lisan sebab tidak disyaratkan untuk menyebut niat dengan lisannya.

Niat qadha puasa diucapkan dalam hati sesuai dengan tujuan untuk melaksanakannya. Dalam hal ini adalah menjalankan puasa qadha dan berniat untuk pengganti puasa Ramadhan. Sedangkan untuk batas waktu niat qadha Ramadhan adalah diucapkan ketika malam hari sebelum matahari terbit. 

Sekilas Tentang Puasa Ramadhan dan Qadha Puasa

Puasa Ramadhan, Sumber: detik.com
Puasa Ramadhan, Sumber: detik.com

Puasa di bulan Ramadhan juga termasuk ke dalam salah satu rukun Islam yang wajib diimani dan dilaksanakan setiap umat muslim. Hukum puasa Ramadhan juga tertera dalam surat Al-Baqarah 183 yang berbunyi “Hai orang-orang beriman diwajibkan atas dirimu untuk berpuasa sebagaimana engkau sebelumnya diwajibkan untuk berpuasa agar kamu bertakwa.

Saat melakukan puasa Ramadhan, umat muslim juga harus memenuhi syarat sah dan rukun puasa. Selain wajib hukumnya bagi para umat muslim untuk melakukan puasa di bulan Ramadhan, jenis ibadah ini juga memiliki banyak sekali keutamaan. Terlebih lagi jika diikuti dengan melakukan berbagai amalan Rasulullah bulan Ramadhan

Meski puasa selama bulan Ramadhan wajib hukumnya, namun ada pula beberapa orang yang diberi keringanan dan diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan karena orang tersebut memiliki alasan yang syar’i. 

Bagi Anda yang tidak menjalankan puasa wajib selama bulan suci Ramadhan, maka perlu mengganti dan mengqadha puasa tersebut di bulan lain. Namun hal ini juga harus dilakukan sesuai dengan tata cara qadha puasa Ramadhan. 

Orang yang Diperbolehkan Meninggalkan Puasa Ramadhan

Mengerjakan puasa pada bulan suci Ramadhan wajib hukumnya bagi setiap muslim. Namun terdapat beberapa kelompok yang tidak diwajibkan untuk puasa Ramadhan.Namun orang-orang tersebut juga wajib mengganti puasa sesuai dengan tata cara qadha puasa Ramadhan. 

Orang sakit diperbolehkan untuk tidak puasa, Sumber: islamonline.net
Orang sakit diperbolehkan untuk tidak puasa, Sumber: islamonline.net

Selain itu Anda juga diperbolehkan membayar fidyah puasa untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan sebelumnya. Secara garis besar, berikut merupakan beberapa kategori seseorang yang boleh meninggalkan puasa di bulan suci Ramadhan. 

1. Orang yang Sedang Sakit

Apabila ada seorang muslim yang mengalami sakit hingga sakit yang dialami membuat orang yang bersangkutan merasa lemah dan tidak mampu melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan, maka orang tersebut diperbolehkan untuk meninggalkan puasanya.

Jika rasa sakit yang dialami ringan dan dirasa masih mampu, maka orang tersebut tetap diwajibkan untuk menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan. Jika meninggalkannya, maka hukumnya adalah berdosa. 

2. Muslim yang Sedang Bepergian atau Musafir

Seseorang yang sedang berada dalam perjalanan jauh juga termasuk ke dalam salah satu golongan yang diperbolehkan untuk meninggalkan puasa Ramadhan. Ketentuan puasa Ramadhan bagi musafir juga tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 185.

Jadi ketika seseorang sedang melakukan perjalanan jauh selama bulan Ramadhan, mereka diizinkan untuk tidak berpuasa apabila kondisinya berat dan menyulitkan. Namun orang tersebut juga tetap diwajibkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkannya di kemudian hari. 

3. Wanita yang Sedang Haid atau Nifas

Lain halnya dengan orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa, wanita yang sedang  haid serta nifas bahkan dilarang untuk menjalankan ibadah puasa serta berbagai jenis ibadah lainnya selama masa haid dan nifas tersebut berlangsung. Meski demikian, mereka juga diwajibkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan di kemudian hari. 

4. Perempuan yang Sedang Hamil atau Menyusui

Perempuan yang sedang hamil dan menyusui juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Hal ini disebabkan karena apabila menjalankan puasa dikhawatirkan kondisinya akan mengganggu kesehatannya, baik untuk ibu maupun janin. 

Sebagian besar ulama juga berpendapat jika perempuan hamil sama halnya dengan orang tua yang tidak sanggup untuk berpuasa. Sehingga mereka juga diperbolehkan untuk membayar fidyah sebagai ganti puasa yang ditinggalkan selama bulan suci Ramadhan. 

Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan

Bukan hanya diwajibkan untuk mengucapkan niat dalam hati saat malam hari sebelum puasa, namun ada pula beberapa tata cara melaksanakan puasa qadha Ramadhan. Lantas sebenarnya puasa qadha boleh hari apa saja dan bagaimana tata caranya? Ini dia penjelasannya. 

  • Diwajibkan untuk melakukan puasa secara beruntun apabila puasa yang ditinggalkan ketika bulan Ramadhan juga beruntun. Meski demikian, tetap diperbolehkan untuk membayar hutang puasa secara selang-seling.
  • Melakukan puasa qadha sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkan selama Ramadhan.
  • Ucapkan niat puasa qadha Ramadhan dengan ikhlas dan benar di dalam hati sebelum melaksanakan puasa di keesokan harinya. 
  • Jika jumlah puasa yang ditinggalkan tidak diketahui, maka wajib untuk melakukan puasa dengan mengambil jumlah terbanyak dari hari yang ditinggalkan. 
  • Saat melakukan puasa qadha, ada baiknya isi waktu luang dengan cara yang baik seperti beribadah. 
  • Baca doa berbuka puasa qadha dengan baik dan benar. Bacaan berbuka puasa qadha adalah “Allahumma lakasumtu wabika amantu wa ala rizkika afthartu birahmatika ya arhamarrohimin.”

Itu dia beberapa penjelasan seputar tata cara qadha puasa Ramadhan. Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwasanya dianjurkan untuk mengisi waktu luang dengan menjalankan berbagai amalan baik. Dalam hal ini Anda juga bisa melakukan sedekah online tanpa mengurangi berbagai keutamaannya.