Beberapa waktu lalu, Yayasan Khoiru Ummah mengadakan jalan sehat bersama keluarga Yayasan Khoiru Ummah. Tak mensia-siakan kesempatan, dalam acara tersebut pun dimanfaatkan oleh Amil Laziskhu jadi momentum tebar Al-Qur’an. Penyalurannya ditujukan kepada murid di Yayasan Khoiru Ummah yang menghafalkan Al-Qur’an.
“Bertepatan dengan momentum jalan sehat ini, jadi Amil Laziskhu memanfaatkan juga sebagai momentum untuk menebar Al-Qur’an kepada anak-anak penghafal Al-Qur’an,” ungkap Amil Laziskhu,Ahad (13/8/2023).
Seperti yang diketahui bahwa Yayasan Khoiru Ummah Malang ini memiliki beberapa unit pendidikan. Yaitu KB-TK, SD, SMP, hingga PPTQ dan Kuttab. Pun memiliki unit sosial yang dikenal dengan Laziskhu. Adapun unit pendidikan dibangun berbasis Qur’an, sehingga program menebar Al-Qur’an ini merupakan kegiatan yang tepat dan benar-benar dibutuhkan.

Acara tersebut diselenggarakan di Yayasan Khoiru Ummah dengan melibatkan tak hanya Amil Laziskhu saja, namun juga panitia jalan sehat Yayasan Khoiru Ummah. Penyerahan Al-Qur’an ini merupakan program Tebar Al-Qur’an dari Yayasan Khoiru Ummah.
“Jadi memang ini program dari Laziskhu untuk melakukan wakaf Qur’an yang Alhamdulillah dapat selalu kita jalankan,” tuturnya.
Acara jalan sehat serta penyerahan tebar Al-Qur’an berjalan lancar dan tidak mendapati suatu kendala berarti. Dengan disaksikan seluruh keluarga besar Yayasan Khoiru Ummah, Al-Qur’an dibagikan kepada perwakilan siswa penghafal Al-Qur’an saat acara penyerahan hadiah jalan sehat.
Suasana menjadi penuh syukur dan bahagia. Seluruh peserta jalan sehat turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Dengan adanya program ini juga diharapkan dapat membantu lebih mudah anak-anak yang menghafalkan Al-Qur’an.
“Semoga bisa menambah semangat dan membantu anak-anak dalam menghafal Al-Quran lebih mudah,” ungkapnya.
Meski tebar Al-Qur’an sering dianggap sepele di masyarakat, namun pada faktanya masih banyak umat muslim yang membutuhkan. Salah satunya adalah di Yayasan Khoiru Ummah sendiri. Apalagi dilansir dari Liputan 6 di tahun 2015 lalu percetakan Al-Qur’an sempat dihentikan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia lantaran tidak mendapat anggaran dari pusat.
“Tebar Al-Qur’an atau wakaf Al-Qur’an ini tidak bisa dianggap remeh ya, karena ternyata banyak umat muslim di Indonesia ini yang masih belum memiliki. Bahkan di pelosok-pelosok daerah,” jelasnya.

Murid-murid Yayasan Khoiru Ummah juga berterimakasih atas bantuan Al-Qur’an yang diberikan oleh Laziskhu. Hal ini juga memberikan semangat khusus bagi mereka dalam menghafal Al-Qur’an. Selain itu, mereka juga merasa diperhatikan dengan adanya program tersebut.
“Kami bersyukur bisa dibantu, difasilitasi untuk menuntut ilmu Al-Qur’an, khususnya dalam menghafalkan Al-Qur’an. Dengan adanya bantuan ini juga mencerminkan kepedulian Laziskhu kepada murid-murid di sini.
Kedepannya, Yayasan Laziskhu berharap hal ini dapat memotivasi bagi anak-anak yang ingin menghafalkan Al-Qur’an namun terkendala dengan biaya. Karena Laziskhu memiliki berbagai program lainnya.
Tak hanya itu, sebagai informasi bahwa program Laziskhu lainnya ada di bidang ekonomi, sosial, kesehatan serta dakwah. Dengan ini, maka siapa saja yang memiliki niat untuk belajar dengan sungguh-sungguh namun memiliki kendala, maka akan dapat dicover dengan berbagai program Laziskhu.
Tak lupa, Amil Laziskhu juga berharap kepada para muzakki dan masyarakat yang memiliki harta yang lebih, mau bekerjasama dengan Laziskhu. Hal ini lantaran masih banyak umat yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
“Kami selalu berharap kepada masyarakat yang memiliki harta lebih untuk bekerja sama dengan kami untuk membantu kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.