Fleksibilitas sedekah memberikan banyak kemaslahatan, baik bagi penerima maupun yang berbagi. Sebab dalam Islam ada amalan sedekah yang termasuk dalam jenis sedekah jariyah. Dimana selain akan terus mengalirkan pahala, juga akan mendatangkan kemuliaan.
Kenyataan ini sebaiknya perlu menjadi perhatian bagi umat Islam. Ketika ingin mengamalkan sedekah, perlu menimbang pilihan amalan sedekah. Jika tidak dalam keadaan darurat, akan lebih baik dampaknya jika melakukan jenis sedekah yang lama dalam pemanfaatan.
Lantas, apa saja jenis sedekah jariyah yang berpotensi menjadi amal jariyah?
Keutamaan Sedekah Jariyah
Ada banyak keutamaan sedekah bagi umat Islam. Diantaranya yang paling populer adalah berpotensi menjadi sedekah jariyah. Dan bisa jadi keutamaan bersedekah lainnya akan menghilangkan penyebab doa belum terkabul.
Adanya sedekah jariyah bukanlah hal yang diada-adakan. Sebab terdapat hadits sedekah jariyah yang berasal dari Rasulullah. Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakannya”. (HR Muslim)

Hadits tersebut menjelaskan adanya sedekah jariyah yang bisa diraih umat Islam, sebagai penyambung amal. Meskipun tidak ada rincian terkait apa saja jenis sedekah yang akan menjadinya sedekah jariyah, namun dengan anugerah akal sebenarnya manusia sudah bisa menalarnya.
Dimana ketika seorang muslim menunaikan sedekah jariyah, keutamaan yang didapat tidak hanya pahala. Keutamaan lain yang akan didapatkan adalah kemuliaan, baik dimata manusia maupun di hadapan Sang Pencipta.
Hingga saat ini banyak yang telah mendapatkan kemuliaan sebab ikhlas melakukan sedekah, serta mendapatkan pahala sedekah jariyah. Mulai dari para sahabat seperti Utsman bin Affan, sampai para dermawan lain dari umat Islam.
Jenis Sedekah Jariyah

Pada dasarnya sedekah jariyah adalah sedekah yang terus memberikan manfaat pada umat, serta terus mengalirkan keutamaan pada yang memberi. Berikut adalah beberapa jenis sedekah jariyah yang bisa dijadikan referensi untuk diamalkan:
1. Sedekah Fasilitas Umum
Pertama, yang masuk dalam bagian jenis sedekah jariyah adalah sedekah fasilitas umum. Sedekah jenis ini memiliki beragam bentuk. Mulai dari sedekah membangun masjid, membangun jalan umum dan masih banyak lagi.
Dalam syariat, sedekah yang diberikan dengan model ini juga sering disebut dengan wakaf. Wakaf tidak hanya memberikan barang atau benda untuk dimanfaatkan dalam pelaksanaan keagamaan. Namun mengumpulkan dana untuk dijadikan benda atau barang yang akan dimanfaatkan dalam pelaksanaan keagamaan pun juga disebut dengan wakaf.
Sedekah dengan cara ini selain akan terus mengalirkan pahala, juga akan mendatangkan kemuliaan. Sebab sedekah yang diberikan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang lama. Dan orang yang bersedekah pun akan terus diingat dan didoakan, selama sedekah yang ditinggalkannya masih digunakan. Dengan syarat, amalan sedekah dilakukan dengan penuh keikhlasan.
Tanpa diiringi keikhlasan, amalan yang dilakukan bisa menjadi sedekah yang tidak diterima. Hal itu tentunya akan memberikan kerugian baik di dunia maupun di akhirat.
2. Sedekah Sumber Air
Selanjutnya, yang termasuk dalam jenis sedekah jariyah adalah bersedekah untuk proses penggalian sumber air atau sumur. Ketika proses penggalian sumur selesai dan air mengalir, masyarakat pun bisa mengambil air secara gratis.
Air yang terus dimanfaatkan oleh masyarakat akan terus mengalirkan pahala pada yang mengusahakan adanya sumber air.
Hal ini pula yang dahulu pernah dilakukan oleh sahabat Utsman bin Affan. Sumur Raumah yang dimanfaatkan masyarakat hingga kini adalah hasil sedekah beliau.
Beliau tidak memberikan sumur itu secara langsung. Melainkan melalui proses. Beliau memulai dengan membeli separuh bagian sumur dan mempersilahkan warga mengambilnya secara gratis. Barulah beberapa waktu kemudian beliau memberikannya secara utuh.
3. Sedekah pada Ahli Ilmu
Dan yang termasuk dalam jenis sedekah jariyah lainnya yakni memberikan sedekah kepada ahli ilmu. Sedekah berbeda dengan amal sosial lainnya dalam agama Islam. Sedekah tidak terikat dengan aturan sehingga bisa diberikan kepada ahli ilmu meskipun yang bersangkutan berpunya.
Dengan memberikan sedekah kepada ahli ilmu, maka berarti turut andil dalam melanggengkan ilmu. Dari sedekah yang diberikan kepadanya, ahli ilmu dapat terus berkonsentrasi mendalami ilmu tanpa khawatir dengan kekurangan.
Dalam Islam ada banyak pihak yang bisa disebut dengan ahli ilmu. Mulai dari para penghafal Al Quran, anak-anak yang belajar di pondok dan masih banyak lagi. Untuk memberikan sedekah pada mereka saat ini pun semakin mudah, bisa melalui perantara lembaga seperti Laziskhu.
Itulah beberapa jenis sedekah jariyah yang bisa dijadikan referensi. Yang perlu dicatat adalah, keutamaan sedekah jariyah hanya bisa didapatkan ketika dalam memberikannya dilakukan dengan penuh keikhlasan.
Hindari Saat Sedekah

Supaya sedekah yang dilakukan menjadi sedekah jariyah, seorang muslim perlu menghindari cara sedekah yang salah. Syariat Islam telah memberikan penjelasan tentang cara sedekah yang tidak boleh dilakukan oleh umat Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 264 yang artinya,
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima) seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari akhir”.
Baik melakukan sedekah secara langsung ataupun melalui layanan sedekah online, sebaiknya setiap muslim menghindari sifat riya’. Dimana sedekah yang dilakukannya hanya dengan tujuan pencitraan belaka. Bukan dilakukan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Apalagi jika sedekah yang dilakukan hingga disebut-sebut di hadapan manusia. Jika dilakukan hal ini bukannya memberikan kemaslahatan namun hanya akan menyakiti orang yang diberikan sedekah.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan keringanan dalam bersedekah. Dan menjadikan sedekah yang dilakukan sebagai sedekah jariyah.