Apa yang Anda rasakan di hari raya Idul Fitri? Sebagai hari raya kaum muslimin, tentunya tak ada perasaan selain rasa bahagia di hari itu. Jika ingin kebahagiaan juga dirasakan oleh sesama, nampaknya Anda perlu merencanakan berbagi kado lebaran untuk yatim piatu.
Indonesia termasuk negara yang memiliki anak yatim piatu cukup banyak. Menurut data akhir tahun 2022, jumlah mereka sekitar 106.000 jiwa. Angka tersebut baru yang terakumulasi di panti asuhan Jatim, Jateng dan Jabar. Bisa jadi yang tidak terdata lebih banyak lagi.
Jika kaum muslimin tidak memiliki kesadaran terhadap keadaan mereka, lalu bagaimana kebahagiaan merata di hari raya akan terwujud?
Anjuran Peduli Anak Yatim
Satu sisi kondisi seorang anak yang tidak memiliki ayah atau kedua orang tua karena meninggal merupakan sebuah ujian. Namun dalam keadaan lain, anak-anak belum memiliki kematangan mental dan nalar.
Dengan demikian ujian yang sebenarnya bukanlah untuk sang anak, melainkan untuk kaum muslim secara umum.
Tidak mengherankan jika Rasulullah menjelaskan terdapat balasan dan keutamaan bagi muslim yang peduli pada anak yatim. Sedangkan yatim piatu, kondisi mereka lebih memprihatinkan. Terlebih jika mereka tidak memiliki keluarga lain selain orang tua.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 220, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan anjuran peduli pada anak yatim yang artinya,
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang anak yatim, katakanlah ‘Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.”
Peduli kepada mereka cukup luas. Yang utama dengan cara memelihara mereka hingga baligh. Namun bisa juga dengan memberikan hadiah lebaran untuk anak yatim piatu. Membuat mereka tersenyum akan mendatangkan banyak kebaikan bagi seorang muslim.
Yatim merupakan sebutan bagi seorang anak yang ditinggal meninggal ayahnya. Piatu sebutan bagi anak yang ditinggal meninggal ibunya. Sedangkan yatim piatu adalah sebutan bagi anak yang ditinggal meninggal kedua orang tuanya.
Keutamaan Peduli Anak Yatim
Dalam berbagai dalil, terdapat berbagai keutamaan bagi seorang muslim yang peduli pada anak yatim maupun yatim piatu. Berikut beberapa diantaranya:
1. Pahala Jariyah
Peduli terhadap mereka sejatinya akan menjadi amal jariyah bagi seorang muslim. Saat anak tersebut tumbuh dewasa dan menjadi pribadi yang baik, hakikatnya akan mengalirkan pahala yang tidak terputus. Setiap kebaikan yang dilakukan anak tersebut, akan mengalirkan pahala bagi yang merawatnya di masa kecil.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Jika anak Adam meninggal dunia maka akan terputus semua amalannya kecuali tiga perkara. Yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim)
2. Jaminan Surga
Selain itu, bagi seorang muslim yang peduli terhadap anak yatim dengan keikhlasan dijamin masuk surga. Kepedulian bukanlah diukur dari besar kecilnya pemberian. Meskipun hanya mampu memberikan parcel lebaran, bisa jadi itu yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika diberikan tanpa pamrih.
Dalam sebuah hadits dijelaskan yang artinya,
“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara kaum muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga. Kecuali dia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi)
Bahkan tidak berhenti sampai di situ. Orang tersebut juga berkesempatan menjadi tetangga Rasulullah saat di surga kelak.
Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Aku dan orang yang memelihara (mengasuh) anak yatim akan berada di surga begini.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.(HR Al-Bukhari)
3. Terhindar dari Golongan Pendusta Agama
Salah satu peran diturunkannya Agama Islam adalah untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Hal ini berarti juga memerlukan andil pemeluknya dalam mewujudkan misi tersebut. Maka tidak mengherankan ketika ada seorang muslim yang tidak peduli pada anak yatim disebut sebagai pendusta agama.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Ma’un ayat 1-3 yang artinya,
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin.”
Di samping tiga hal di atas, masih terdapat banyak keutamaan peduli terhadap anak yatim maupun yatim piatu. Pada dasarnya anak yatim memiliki dua kesedihan. Yaitu kesedihan tidak mendapat kasih sayang dari orang tua yang lengkap dan bisa berdampak pada kekurangan materi.
Kado Lebaran Bukti Kepedulian
Ada banyak cara dalam memperdulikan keadaan mereka. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan kado lebaran. Hari Raya Idul Fitri merupakan waktu sedekah yang baik untuk menyalurkan kepedulian.
Kado lebaran termasuk ke dalam sedekah. Anak yatim yang tidak miskin bukanlah termasuk golongan penerima zakat. Namun satu hal yang pasti, ketika memberikan hadiah pada mereka di hari raya, mereka akan merasa disayangi dan diperhatikan.
Dan bagi yang memiliki keterbatasan materi, maka mereka termasuk orang miskin yang berhak diberikan zakat. Sedekah dapat lebih leluasa diberikan, bisa dalam bentuk hampers lebaran dan yang lain. Namun untuk zakat alokasinya sudah memiliki aturan tersendiri dalam Agama Islam.
Meskipun sesuai kemampuan, memberikan kado maupun hadiah menjadi bukti kepedulian pada sesama. Jika kaum muslim banyak yang melakukannya, tentu kebahagiaan menyeluruh di hari raya akan terwujud.
Salurkan Kepedulian Bersama Laziskhu
Jika Anda ingin ikut berbagi kepedulian namun tidak memiliki sasaran, Laziskhu siap membantu. Dengan survey yang terus dilakukan, data anak yatim yang ada semakin tepat sasaran. Mereka semua membutuhkan uluran kepedulian dari kaum muslimin.
Selain melakukan survey dan penyaluran, Laziskhu terus berusaha meningkatkan pelayanan. Saat ini Anda bisa menikmati layanan sedekah online yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Harapannya layanan yang disediakan dapat dimanfaatkan untuk saling bersinergi dalam kebaikan.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima setiap sedekah yang diberikan donatur. Dan semoga sedekah tersebut dapat menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala.