Mengulas sahabat Nabi yang memiliki kekayaan melimpah, tidak afdhal jika tak memasukkan kisah Urwah Al-Bariqi. Meskipun namanya tidak setenar Abdurrahman bin Auf atau Utsman Bin Affan, namun beliau menjadi satu sahabat yang sukses dalam dunia perdagangan.
Kesuksesannya dalam berdagang tak lepas dari kepandaian yang dimilikinya. Anugerah yang Allah berikan padanya itu bahkan turut mengundang doa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
“Allahumma barik lahu fii safqatihi yamiinihi (Ya Allah berkahilah dalam setiap transaksi jual belinya)”. (HR Al-Bukhari)
Lantas selain doa dari Nabi, apa saja yang membuat sahabat satu ini menjadi orang kaya?
Kunci Dagang Urwah Al-Bariqi
Setiap orang tentu dianugerahi keistimewaan oleh Allah. Urwah Al-Bariqi menyadari keistimewaan yang diberikan padanya, lalu dia mengoptimalkannya dalam dunia bisnis.
Sejarah mencatat, kelebihan yang Allah berikan pada sahabat Nabi ini adalah dalam berkomunikasi. Melalui lisannya yang fasih dan pembawaannya yang meyakinkan, beliau mudah dalam meyakinkan calon konsumen.
Doa Nabi di atas adalah salah satu contoh hasil keluwesan beliau dalam berkomunikasi. Dengan hanya bermodalkan uang satu dinar, beliau dapat mewujudkan amanah Rasulullah untuk membelikan seekor kambing. Bahkan beliau membawa bonusnya.
Kisah ini tertera dalam sebuah hadits yang berada dalam berbagai kitab. Banyak perawi yang mencantumkan kisah ini dalam kitabnya seperti Imam Al-Bukhari, Abu Dawud, Imam Ahmad dan Imam At-Tirmidzi.

Suatu ketika waktu Rasulullah melihat adanya barang-barang impor yang masuk Kota Madinah, Rasulullah memberi amanah kepada Urwah Al-Bariqi. Rasulullah menyuruh sahabatnya tersebut untuk membelikan seekor kambing dengan harga satu dinar.
Tanpa menunda Urwah segera melaksanakan perintah tersebut. Beliau mulai mendatangi para pedagang kambing dan melakukan tawar menawar. Tidak berselang lama, bukan hanya seekor kambing yang didapatkan. Bahkan beliau mampu mendapat dua ekor kambing dengan uang satu dinar pemberian Nabi.
Tampaknya selain waktu sedekah, waktu membeli barang pun lebih tepat jika dalam momennya. Momen adanya barang impor masuk sepertinya juga berpengaruh selain dari kepiawaian Urwah Al-Bariqi dalam melakukan tawar menawar.
Sesaat ketika beliau berjalan pulang untuk memberikan kedua kambing tersebut pada Nabi, di perjalanan beliau bertemu orang yang memiliki niat yang sama. Yaitu orang yang ingin membeli kambing dengan harga satu dinar.
Di sinilah insting dagang Urwah bereaksi. Tanpa menunggu lama beliau langsung menjual satu kambingnya yang berada dalam genggamannya.
Dengan demikian selain beliau berhasil menuntaskan amanah sang Nabi, beliau juga membawakan bonus. Beliau berhasil membeli kambing seharga satu dinar dan mengembalikan uang satu dinar milik Nabi. Seakan beliau memberikan kambing itu pada sang Nabi dengan cuma-cuma tanpa keluar uang.
Setelah menuntaskan amanah itu, beliau mendapatkan doa Nabi di atas. Dalam perjalanan hidupnya, sejarah mencatat Urwah Al-Bariqi adalah orang terkaya di Kota Kufah.
Yang Tersirat Dalam Kisah Urwah Al-Bariqi

Selain anugerah kepiawaian dalam berkomunikasi, tentu ada faktor lain yang menyebabkan Urwah sukses. Jika dicermati dengan seksama, selain menanamkan sifat jujur saat berdagang, beliau juga pribadi yang ringan tangan. Hal tersebut merupakan salah satu strategi bisnis ala Rasulullah yang ia jalankan dengan sangat baik.
Sikap ringan tangannya saat membantu Nabi tersebut tentu juga berlaku kepada sesama muslim yang lain. Dan ringan dalam membantu sesama termasuk salah satu bagian dari sedekah.
Agama Islam telah menjelaskan bahwa sedekah tidak hanya dengan harta. Amalan satu ini bisa dilakukan dengan banyak bentuk. Mulai dari memberi senyum pada sesama, melaksanakan shalat sunnah seperti shalat dhuha, hingga memberikan tenaga dengan menolong sesama.
Dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Seluruh perbuatan baik merupakan sedekah”. (HR Al-Bukhari)
Perbuatan baiknya yang dilakukannya menjadi satu perantaranya dalam meraih sukses. Maka sebaiknya seorang muslim senantiasa mengutamakan amalan sedekah. Kapanpun ada kesempatan untuk melakukannya, jangan menunda untuk melakukannya.
Kesempatan untuk bersedekah tidak hanya saat melihat sesama dalam kesusahan. Setiap waktu dapat dimanfaatkan untuk bersedekah. Baik sedekah di waktu lapang maupun sedekah saat sempit akan mendatangkan keutamaan.
Ganjaran Allah Bagi yang Bersedekah

Meskipun salah satu keutamaan sedekah akan membuka pintu rezeki seperti yang berlaku pada Urwah, namun ada baiknya tidak menjadikannya sebagai patokan. Sedekah yang motivasinya hanya ingin mendapatkan kekayaan merupakan sedekah yang keliru.
Sedekah yang dilakukan sebaiknya dilakukan dengan niat tulus untuk Allah. Baik sedekah dengan tenaga maupun harta, saat dilakukan ikhlas karena Allah akan menjadikan kebaikan tersendiri di hadapan Allah.
Allah pun akan memberikan ganjaran sedekah pada waktu yang tepat. Terlebih jika sedekah terus dilakukan dalam berbagai bentuk. Bisa jadi Allah akan memasukan orang yang bersangkutan sebagai hamba yang bertakwa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berjanji pada orang yang bertakwa dalam Surat At-Thalaq ayat 2- 3 yang artinya,
“…Barangsiapa bertakwa pada Allah maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan pada setiap sesuatu”.
Meneladani Urwah Al-Bariqi
Jika ingin mencapai kesuksesan, seorang muslim bisa meneladani kisah Urwah Al-Bariqi. Tetapi meneladani yang dimaksud bukanlah dengan ikut-ikutan terjun dalam dunia dagang. Namun tekun dalam mengasah anugerah yang telah Allah berikan.
Pertama yang perlu dilakukan tentu mengoreksi diri dan mencari tahu anugerah apa yang Allah berikan. Setelah ketemu lalu istiqomah dalam mengasahnya sebagaimana Urwah tekun mengasah kemampuan komunikasi dan kepiawaian dagangnya.
Selain itu tentu diimbangi dengan melakukan amalan langit. Amalan langit yang dilakukan bisa dengan sedekah maupun shalat tahajud. Jika memilih sedekah, saat ini melakukannya pun semakin mudah. Kaum muslim bisa bersedekah kapanpun dan dimanapun dengan memanfaatkan layanan sedekah online.
Dalam menekuni anugerah yang Allah berikan dan melakukan amalan langit, jangan lupa untuk terus bertawakal kepada Allah. Menyadarkan setiap perbuatan kepada Allah lebih dekat kepada keberkahan dan keberhasilan.
Maksud menyandarkan setiap usaha kepada Allah adalah dengan terus berpegang teguh pada Agama Islam. Dengan cara menaati setiap perintah dan meninggalkan larangan. Semoga Allah memberikan kekayaan yang berkah kepada setiap muslim sebagaimana yang diberikan kepada sahabat yang mulia, Urwah Al-Bariqi.
Teladani sahabat Nabi dengan bersedekah!
Jadikan langkah meraih pahala lebih mudah dengan menggunakan layanan zakat, infaq dan sedekah online Lazis Khoiru Ummah !