Bertepatan dengan hari raya Idul Adha, Laziskhu adakan kegiatan qurban. Kegiatan ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan Laziskhu yang bekerjasama dengan berbagai pihak. Kegiatan tersebut disambut dengan sangat antusias oleh tim Laziskhu dan warga sekitar.
“Ya, jadi sudah menjadi program tahunan ya melaksanakan qurban dan mendistribusikannya di tengah masyarakat,” tutur tim Laziskhu dalam acara Berani Ber-Qurban 1444 Hijriyah, Sabtu (1/7/2023).
Selain tim Laziskhu, acara tersebut juga melibatkan berbagai pihak lain. Diantaranya para guru Yayasan Khoiru Ummah Sawojajar, pondok pesantren Zaid bin Tsabit, wali murid, serta warga sekitar. Hal ini bertujuan agar euforia hari raya Qurban bisa dirasakan bersama-sama masyarakat pula.

Hari raya Qurban merupakan hari yang bahagia bagi seluruh umat muslim. Karena di dalamnya Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan umat muslim untuk makan dan minum. Laziskhu berharap keterlibatan dari berbagai pihak ini bisa menjadi kebahagiaan bagi mereka.
“Selain itu, adanya kebersamaan bersama masyarakat nantinya diharapkan tim Laziskhu juga bisa membaur dan dekat dengan masyarakat,” terang tim Laziskhu.
Adapun tujuan utama acara ini adalah membantu para muqorrib yang ingin melaksanakan ibadah qurban bersama Lazis Khoiru Ummah. Tak hanya itu, juga penyaluran daging qurban untuk masyarakat sekitar.
“Kami mewadahi bagi orang-orang yang mau berqurban atau para muqorrib untuk menyalurkan hartanya kepada shohibul qurban,” ujarnya.
Kegiatan Berani Ber-Qurban diawali dengan penyembelihan hewan qurban kemudian dilanjutkan dengan pembagian paket hewan qurban yang disalurkan kepada masyarakat sekitar, yaitu di kecamatan Pagak, kabupaten Malang, dan di Sawojajar sendiri.
“Setelah penyembelihan, hewan qurban juga didistribusikan di beberapa tempat. Terutama di kecamatan Pagak, kabupaten Malang, dan di Sawojajar,” terangnya.
Pada pelaksanaannya, kegiatan tersebut diadakan dalam dua waktu, yaitu pada tanggal 29 Juni 2023 dan 1 Juli 2023 dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti.
“Tidak ada kendala dalam kegiatan tersebut. Setelah penyembelihan, langsung kami distribusikan di kecamatan Pagak, kabupaten Malang, dan di Sawojajar,” sambungnya.

Mengambil pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam ketika diperintahkan Allah Subhanahu wa ta’ala untuk mengqurbankan anaknya, Ismail ‘Alaihissalam. Kesabaran Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam serta Nabi Ismail ‘Alaihissalam atas perintah Allah Subhanahu wa ta’ala membuahkan ketaatan serta kecintaan kepada Allah dan RasulNya melebihi cintanya kepada anak.
Atas pengorbanan tersebut, menjadikan cobaan yang menimpa mereka berubah dan digantikan dengan domba. Hal ini menjadi inspirasi bagi setiap muslim sepanjang zaman. Ada berbagai hal yang dapat diambil sebagai pelajaran dari ibadah qurban.
Pertama, yaitu belajar untuk ikhlas. Dalam berqurban, keikhlasan dan ketakwaan adalah kunci untuk meraih ridho Allah Subhanahu wa ta’ala. Kedua, untuk selalu mengikuti dan mentaati Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan apapun.
Ketiga, belajar untuk meninggalkan apa-apa saja yang dilarang oleh Allah dan RasulNya. Dari mulai syarat dan ketentuan yang ada dalam hewan qurban maupun pada diri muqorrib tersendiri. Dan keempat adalah belajar untuk rela mengeluarkan harta. Hal ini merupakan suatu sifat yang bertentangan dengan watak manusia yang cinta dunia. Maka menjadi ujian bagi umat muslim.
Terakhir, Laziskhu berharap kedepannya ada lebih banyak muqorrib lagi yang mempercayakan qurbannya kepada Laziskhu Khoiru Ummah. Dari hal tersebut juga berharap agar pendistribusiannya lebih meluas dan bisa merata ke daerah sekitar.
“Kami berharap untuk kedepannya ada semakin banyak lagi muqorrib yang menyalurkan qurbannya melalui Laziskhu Khoiru Ummah,” pungkasnya.