Lazis Khoiru Ummah

Puasa Syawal atau Mengganti Puasa Ramadhan, Mana yang Didahulukan?

Sebagai sebuah kewajiban, seorang muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan sejatinya memiliki hutang. Di kemudian hari dirinya wajib menggantinya. Tetapi yang sering menjadi pertanyaan, baiknya mendahulukan puasa Syawal atau mengganti puasa Ramadhan?

Meskipun kedudukannya adalah puasa sunnah, berpuasa di bulan Syawal termasuk amalan istimewa. Jika puasa Ramadhan lebih utama dilakukan pada waktunya, puasa Syawal hanya bisa dilakukan di bulan itu dan juga tidak sah dilakukan di bulan lain.

Dari Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas dia ikutkan dengan puasa enam hari dibulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun penuh.” (HR Muslim No. 1164)

Kewajiban Mengganti Puasa Ramadhan

Kewajiban mengganti puasa Ramadhan karena alasan udzur syari, Sumber: aksesjambi.com
Kewajiban mengganti puasa Ramadhan karena alasan udzur syari, Sumber: aksesjambi.com

Tidak dipungkiri manusia tidak akan bisa menghindari ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam keadaan tertentu, manusia memiliki udzur yang menjadikannya boleh meninggalkan puasa. Tetapi dirinya berkewajiban bayar utang puasa di kemudian hari.

Untuk kaum perempuan, udzur tersebut dapat dialami khususnya dalam siklus biologis. Fenomena seperti haid merupakan udzur yang dapat dimaklumi syariat. Dan untuk umat Islam secara keseluruhan, udzur yang dapat dimaklumi yakni sakit atau ketika dalam bepergian jauh.

Sedangkan meninggalkan puasa tanpa udzur yang dapat dimaklumi syariat, maka dirinya tidak bisa mengganti puasanya. Kesengajaan tersebut terhitung sebagai sebuah kemaksiatan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan tentang kewajiban mengganti puasa Ramadhan dalam Surat Al-Baqarah ayat 184 yang artinya,

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka siapa diantara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.”

Berdasarkan ayat di atas, sebaiknya jika memiliki hutang puasa dibulan Ramadhan segera menggantinya. Melihat kaidah dasarnya bahwa setiap hutang harus dibayar.

Keutamaan Puasa Syawal

Berpuasa sunnah di bulan Syawal, Sumber: ayobandung.com
Berpuasa sunnah di bulan Syawal, Sumber: ayobandung.com

Meskipun mengganti puasa Ramadhan merupakan sebuah kewajiban, puasa Syawal sendiri memiliki keutamaan yang besar. Hal ini sering membuat bingung kaum muslim yang memiliki niat puasa Syawal. Selain keutamaan yang disebutkan dalam hadits di atas, berikut beberapa keutamaan lainnya:

1. Menyempurnakan Ibadah

Sebagaimana yang diketahui, seringkali dalam melaksanakan ibadah wajib terjadi hal yang membuatnya tidak maksimal. Dalam kasus puasa Ramadhan, perkataan sia-sia maupun penyakit hati sering menjadikan pahalanya berkurang.

Dengan demikian diperlukan ibadah sunnah sebagai penyempurna kekurangan pahala ibadah wajib tersebut. Jika dalam shalat wajib terdapat shalat rawatib sebagai penyempurna, maka dalam ibadah puasa Ramadhan terdapat puasa Syawal.

2. Pahala Berlipat

Selain sedekah, Allah juga menyediakan pahala berlipat bagi yang menjalankan puasa sunnah. Orang yang bersedekah akan mendapatkan pahala yang tiada putus. Sedangkan orang yang melaksanakan puasa Syawal, pahala berlipat didapatkan dari puasa yang seakan dilakukan setahun penuh.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

Barangsiapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, dia seperti berpuasa setahun penuh. Barangsiapa berbuat satu kebaikan, baginya sepuluh kebaikan semisal.” (HR Ibnu Majah)

3. Bukti Keimanan

Dengan menjalankan puasa di luar bulan Ramadhan, sejatinya seorang muslim telah membuktikan keimanannya. Pasalnya ibadah puasa merupakan ibadah spesial. Dimana hanya Allah sendiri yang tahu kadar balasannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits Qudsi yang artinya,

Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat kepada perintahKu (Allah). Puasa adalah untukKu (Allah) dan Aku akan memberikan balasannya, sedangkan suatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat gandanya.” (HR Al-Bukhari)

Puasa Syawal atau Mengganti Puasa Ramadhan Dulu?

Mendahulukan puasa qadha sebelum puasa syawal, Sumber: detik.com
Mendahulukan puasa qadha sebelum puasa syawal, Sumber: detik.com

Dengan melihat kewajiban mengganti puasa Ramadhan dan keutamaan puasa Syawal di atas, seorang muslim perlu memiliki skala prioritas.

Untuk menjawab kebingungan tersebut, para ulama membagi cara mengganti puasa Ramadhan ke dalam dua cara. Dengan demikian dapat disimpulkan jawabannya fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi.

Cara yang pertama mengqadha puasa Ramadhan lebih utama daripada puasa Syawal. Hal tersebut dikarenakan amalan sunnah tidak akan diterima jika amalan wajib belum ditunaikan. Selain itu meskipun pahala memberikan buka puasa sama seperti orang yang berpuasa, namun hal itu tidak akan mampu mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan.

Cara yang kedua boleh melaksanakan puasa Syawal terlebih dahulu daripada mengganti puasa Ramadhan. Sebab meskipun hukum mengganti puasa Ramadhan wajib, namun dari segi waktu lebih fleksibel. Sedangkan puasa Syawal hanya bisa dilakukan di bulan Syawal.

Lalu, bolehkah menggabungkan puasa Syawal dengan puasa Qadha?

Berkaitan dengan hal tersebut, para ulama melarangnya. Pasalnya, baik puasa Syawal dan puasa Qadha adalah ibadah khusus meskipun memiliki hukum yang berbeda. 

Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menerangkan,

“Adapun Anda puasa enam hari Syawal dengan niat bayar puasa Ramadhan (qodho’) sekaligus puasa enam hari Syawal, maka dalam pandangan kami seperti ini tidak akan mendapatkan pahala puasa enam hari Syawal. Maka puasa enam hari Syawal membutuhkan niat khusus pada hari-hari tertentu.”

Melihat ketika cara di atas, kembali kepada keadaan yang dialami seorang muslim. Jika mengganti puasa hanya beberapa hari, maka sebaiknya mengutamakan mengganti puasa Ramadhan. Namun jika puasa Ramadhan yang harus diganti terlalu banyak, boleh mendahulukan puasa Syawal.

Tetap Taat Bersama Laziskhu

Niat untuk melaksanakan ibadah puasa Syawal merupakan bukti keistiqomahan. Pasalnya meskipun bulan Ramadhan telah berlalu, keinginan untuk tetap taat masih membara. Akan lebih baik jika diiringi dengan melakukan berbagai amal kebaikan lain seperti sedekah.

Untuk merealisasikannya saat ini sudah semakin mudah. Laziskhu sebagai lembaga yang berdedikasi dalam urusan sosial keagamaan bersedia melayani Anda. Jika niat baik Anda terhalang kesibukan, layanan yang disediakan bisa Anda manfaatkan.

Selain menyediakan layanan sedekah online, Kami juga melakukan berbagai aktivitas lain. Beberapa aktivitas dilakukan tidak hanya penghimpunan dana, namun mulai dari survey, penyaluran hingga follow up.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa membimbing Kita dalam keistiqomahan. Serta memberikan kehidupan dunia penuh berkah dan jauh dari kemaksiatan.