Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Oleh karenanya, alangkah baiknya jika niat sedekah segera diwujudkan dalam bentuk tindakan. Hal itu agar niat kebaikan tidak sirna bersama berubahnya suasana hati. Tetapi kaum muslim perlu hati-hati, pasalnya syariat telah menjelaskan bahwa ada sedekah yang tidak diterima Allah.
Hal tersebut tentu ada sebabnya. Agar sedekah diterima oleh Allah, sebaiknya dalam bersedekah tidak menyimpang dari syariat. Sebagai sebuah kebaikan, sedekah sudah selayaknya dilakukan dengan cara yang baik.
Lantas, apa yang bisa menyebabkan sedekah yang dilakukan tidak diterima Allah?
Sedekah Amalan Impian

Sebelum membahas penyebab yang membuat sedekah tidak diterima, sebaiknya kaum muslim perlu mengingat bahwa sedekah adalah amalan impian. Hal itu dirasakan jika seorang muslim telah meninggal dunia.
Mereka bercita-cita jika diberikan kesempatan untuk hidup kembali, mereka akan melakukan amalan sedekah. Hal itu sebagaimana yang tertera dalam kitab suci Al-Quran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Munafiqun ayat 10 yang artinya,
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang diantara kamu. Lalu dia berkata (dengan penyesalan), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku walau sebentar saja, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk menjadi orang yang shaleh.”
Berdasarkan ayat di atas, waktu masih hidup di dunia seorang muslim sebaiknya jangan menunda jika memiliki niat bersedekah. Apalagi, amalan ini begitu mudah dilakukan tanpa adanya aturan khusus seperti amalan lain. Orang yang berhak mendapatkan sedekah pun juga mudah dijumpai.
Tetapi tentu tidak boleh sembarangan dalam bersedekah. Pasalnya, beramal dengan sembarangan lebih berpotensi menjadi sebab sedekah tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sedekah yang Tidak Diterima

Sebagai agama sempurna, syariat Islam telah memberi penjelasan tentang hal ini. Berikut adalah beberapa penyebab sedekah tidak diterima oleh Allah:
1. Dari Harta Tidak Halal
Penyebab pertama dan yang paling pangkal adalah jika sedekah yang dilakukan berasal dari harta yang tidak halal. Dalam pandangan syariat Islam, sedekah dengan harta tidak halal merupakan sedekah yang tertolak.
Selain harus dilakukan dengan cara yang baik, niat baik juga perlu ditunaikan menggunakan harta atau barang yang baik. Maksud baik di sini adalah baik menurut pandangan syariat, yakni harta atau barang yang halal.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang artinya,
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thayyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thayyib (baik)”. (HR Muslim)
2. Niat Bukan Untuk Allah
Selain itu penyebab sedekah yang tidak diterima oleh Allah saat berdasar niat selain untukNya. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai kesyirikan, termasuk syirik dalam melakukan amal kebaikan.
Sedekah merupakan amalan fisik, namun kadarnya hanya hatinya dan Allah yang tahu. Bisa jadi seseorang bersedekah bukan untuk Allah, namun untuk mendapat pengakuan manusia. Dirinya ingin disebut sesama sebagai orang baik. Sedekah yang dilakukan hanya sekedar pencitraan.
Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-Zumar ayat 65 yang artinya,
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada nabi-nabi sebelummu. Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”.
3. Menyebut-nyebut Sedekah
Selain itu amalan sedekah yang tidak akan diterima oleh Allah adalah saat terus disebut-sebut. Saat sedekah dilandasi riya dan sering disebut, bukan memberi manfaat pada penerima. Selain tidak diterima oleh Allah, dampak lainnya hanya akan menyakiti hati sang penerima.
Berkaitan dengan hal ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi penjelasan secara tegas dalam firmanNya di Surat Al-Baqarah ayat 264 yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sang penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir”.
Sedekah yang semacam ini selain mengundang murka Allah, juga akan merusak hubungan sosial. Jika hubungan sosial rusak, melakukan apapun menjadi tidak nyaman dan kerugian pun akan ditanggung kaum muslim secara keseluruhan.
Itulah beberapa sebab yang membuat sedekah tidak diterima. Dengan demikian kaum muslim bisa menjadikannya referensi agar sedekahnya tidak sia-sia. Jika memang sedekah ikhlas karena Allah masih berat dilakukan, seorang muslim bisa belajar dengan membiasakan sedekah setiap hari.
Dimulai dari hal yang kecil. Saat sudah terbiasa baru sedekah ditingkatkan perlahan. Saat dilakukan bertahap, lambat laun sedekah akan menjadi ringan dan lebih mendekatkan pada motivasi ilahiah.
Sedekah Semakin Mudah Bersama Laziskhu

Saat ini, bersedekah bisa dilakukan dengan lebih mudah. Dengan adanya kemajuan teknologi, sedekah pun dapat dilakukan hanya dari smartphone dalam genggaman.
Lazuskhu, sebagai salah satu pengelola lembaga sosial dan keagamaan memberikan akses cepat dalam bersedekah. Kami menyediakan layanan sedekah online yang tentu akan memudahkan niat untuk bersedekah kapan saja dan di mana saja.
Juga, Laziskhu menyediakan layanan qurban online untuk memudahkan niat setiap muslim untuk berqurban. Dengan adanya layanan ini, niat berqurban bisa direalisasikan dengan lebih mudah. Tidak hanya itu, Laziskhu pun berkomitmen untuk menyalurkan qurban di tempat-tempat yang sekiranya memerlukan dan belum tercover bantuan lainnya.
Ketika seseorang berniat untuk bersedekah guna menambah amal baik, ia segera bisa melaksanakannya. Tentu, hal tersebut merupakan hal yang baik sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam sabda beliau yang artinya,
“Hendaknya engkau bersedekah sementara engkau dalam keadaan sehat dan tamak, yakni engkau sedang menginginkan kehidupan dan mengkhawatirkan kemiskinan. Dan janganlah engkau menunda sedekah itu hingga ruh telah sampai di tenggorokan lalu engkau baru mengatakan, “Untuk Fulan sekian dan Fulan sekian”. Ketahuilah harta itu telah menjadi miliki si Fulan”. (HR Muslim)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membimbing Kita pada ringannya hati melakukan berbagai amalan termasuk sedekah. Serta, Kami berdoa agar Allah memberi keberkahan hidup bagi muslim yang biasa melakukan sedekah karena Allah.