Lazis Khoiru Ummah

LOGO LAZ KHOIRU UMMAH

Persentase Sedekah, Apakah Harus 2,5% Penghasilan?

Persentase sedekah menjadi salah satu hal yang masih sering dipertanyakan umat Islam. Padahal dalam pelaksanaannya, sedekah terhitung mudah dan praktis. Hati-hati, salah memahami suatu amalan akan menjadikan Islam terkesan memberatkan.

Padahal sebagai agama samawi terakhir, Allah jadikan Islam sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya. Tentu adanya agama Islam menjadikan hidup lebih mudah dan indah. Dalam amalan sedekah misalkan, menunaikannya ringan bagi pemberi sedekah dan menjadikan indah bagi penerima.

Nah, dalam ulasan kali ini akan dibahas mengenai berapa persen sebaiknya sedekah dikeluarkan? Apakah harus 2,5 persen dimana bagi muslim yang berpenghasilan minim akan memberatkan? 

Memahami Makna Sedekah

Keajaiban sedekah rutin, Sumber: aksiamal.com
Makna sedekah, Sumber: aksiamal.com

Dalam literasi Islam, sedekah menjadi amalan tersendiri. Amalan sedekah berbeda dengan amalan sosial lain seperti zakat maupun wakaf. Dan dalam pelaksanaannya pun, sedekah lebih fleksibel.

Secara sederhana sedekah dapat dipahami sebagai pemberian sesuatu kepada seseorang, semata-mata hanya mengharap ridha dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meskipun lebih utama diberikan kepada orang miskin, namun tidak mengapa sedekah diberikan kepada orang berpunya.

Maka sebenarnya seorang muslim tidak perlu pusing memikirkan berapa persen sedekah dari gaji menurut Islam. Sebab dalam Islam, boleh melakukan sedekah saat sempit dengan apa yang dimiliki meskipun terkesan kecil.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang ciri orang bertakwa dalam Surat Ali Imran ayat 134 yang artinya,

(Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”.

Dengan melihat kenyataan bahwa sedekah juga bisa dilakukan saat sempit, maka sifat dari sedekah adalah tidak memaksa. Hal ini menegaskan hukum bersedekah dalam Islam adalah sunnah. Dimana meski sebaiknya dilakukan, ketika tidak mampu melakukan pun tidak akan mendapat dosa.

Haruskah Persentase Sedekah 2,5%?

Persentase Sedekah, Sumber: bmh.or.id
Persentase Sedekah, Sumber: bmh.or.id

Dengan melihat uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan terkait berapa persentase yang harus dikeluarkan untuk bersedekah. Haruskah 2,5% dari penghasilan atau seberapa?

Sunnah maksudnya tidak ada keharusan. Maka sedekah tidak harus diambilkan dari 2,5% penghasilan seseorang. Jika ada keharusan demikian dalam sedekah, maka hal itu bisa memberatkan. Dimana jika ada yang berpenghasilan sedikit, persentase tersebut bisa membebani.

Sedangkan yang harus dibayarkan 2,5% dari penghasilan itu adalah zakat. Dimana zakat memiliki mekanisme tersendiri dalam agama Islam. Dan yang harus melakukannya pun hanya orang-orang tertentu yang telah masuk dalam kategori tertentu.

Untuk membayarkan 2,5% dari zakat penghasilan pun tidak bisa sembarangan. Seorang muslim harus memiliki hisab dari penghasilannya senilai 85 gram emas yang telah mencapai haul. Sedangkan jika harus membayarkannya setiap bulan, seorang muslim harus mengkalkulasikan terlebih dahulu.

Jika mengacu kepada SK Baznas Nomor 22 Tahun 2022 tentang nisab pendapatan dan jasa, nisab zakat penghasilan yang senilai 85 gram emas adalah Rp. 79.292.978 per tahun. Jika diturunkan setiap bulannya, maka nominalnya sekitar Rp 6.610.000.

Bagi yang penghasilannya telah mencapai nominal tersebut, maka setiap bulan bisa mengeluarkan zakat 2,5%. Sedangkan sedekah gaji dalam Islam adalah sesuai dengan kemampuan, tidak harus dalam jumlah tertentu.

Fleksibilitas sedekah tersebut memiliki hikmah tersendiri. Sebab tidak semua orang Allah jadikan kaya. Sedekah menjadi jalan beramal bagi yang miskin. Meskipun tidak dibenarkan seorang muslim menjadikan sedekah sebagai amalan untuk melancarkan rezeki.

Dimana ketika telah terbiasa sedekah walaupun hidup terbatas, seorang muslim terbebas dari penyesalan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al Munafiqun ayat 10 yang artinya,

Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang diantara kalian, lalu dia berkata (dengan penyesalan), “Ya Tuhanku sekiranya Engkau berkenan untuk menunda kematianku meski sebentar saja, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk menjadi orang-orang yang shaleh”.

Begitulah kelonggaran pengamalan sedekah. Dengan kelonggaran itu dapat dijadikan stimulus bagi setiap muslim untuk mengamalkannya. Baik itu yang kaya maupun yang miskin.

Fleksibilitas dan Alokasi Sedekah

Sedekah dan donasi via online, Sumber: jakpost.net
Alokasi sedekah, Sumber: jakpost.net

Dengan aturan tentang sedekah yang fleksibel, maka dalam alokasi sedekah juga lebih luas. Berbeda dengan zakat yang mengacu pada persentase 2,5%, dimana alokasi telah ditentukan. Berikut adalah alokasinya:

1. Sedekah

Dalam Islam sedekah dapat diberikan kepada siapapun. Tetapi meskipun demikian, sebaiknya sedekah dimulai dari yang terdekat. Sedekah selain untuk membantu sesama, juga berfungsi untuk menguatkan tali silaturahmi.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

Apabila salah satu di antara kalian bersedekah, hendaknya dimulai dari dirinya. Dan apabila masih ada kelebihan, barulah diberikan kepada kaum keluarganya. Lalu jika masih ada kelebihan lagi, maka buat kaum kerabatnya”. (HR Ahmad)

Dengan demikian sebaiknya sebelum bersedekah melalui laziskhu, sebaiknya keadaan keluarga telah tercukupi. Sebab sedekah pada orang lain dengan lalai pada keluarga merupakan kedzaliman.

2. Zakat

Sedangkan alokasi zakat sudah ditentukan dalam Islam.Yang diambil 2,5% dari setiap muslim kemudian dijadikan satu, lalu dibagikan kepada delapan asnaf.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat At Taubah ayat 60 yang artinya,

Sesungguhnya zakat hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk (perjuangan) di jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah”.

Nah itulah berkaitan dengan sedekah yang pelaksanaannya fleksibel, tanpa ada persentase tertentu. Dan yang ada presentasi 2,5% itu hanyalah zakat, dimana telah memiliki alokasi yang pasti.

Maka jika sudah berniat untuk mengeluarkan sedekah, maka sebaiknya segera menunaikannya. Baik menggunakan layanan donasi online maupun secara langsung.

Sedekah Melalui Laziskhu

Lembaga Amil Zakat Laziskhu. Sumber: laziskhu.org
Lembaga Amil Zakat Laziskhu. Sumber: laziskhu.org

Jika belum memiliki target dalam penyaluran sedekah, Laziskhu dapat dijadikan sebagai satu referensi. Lembaga satu ini berdedikasi dalam menjembatani kepedulian sesama umat Islam.

Hingga saat ini telah banyak yang telah disampaikan Laziskhu kepada penerima. Baik itu dari program sedekah, wakaf maupun zakat. Setiap yang diberikan alokasi kepedulian tersebut telah melalui tahap survey.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan setiap hamba ringan dalam bersedekah. Serta menjadikan harta berkah dari setiap amal kebaikan yang dilakukan para hamba.